Senin, 23 Februari 2015

TIPS MEMILIH AYAM ADUAN MUDA/LUNCURAN


Tidak sedikit penghobi ayam laga pemula yang memulai hobi ayam aduan dengan cara memilih ayam aduan masa remaja/luncuran.  Begitu pula dengan para penghobi ayam laga yang sekedar hobi dan hanya untuk abar tarung persahabatan dengan teman-teman dengan tujuan penyaluran hobi dan pergaulan saja. Mereka-mereka itu lebih suka memilih ayam luncuran/remaja ketimbang ayam aduan yang sudah jadi. Karena memilih ayam luncuran/siap latih, untuk kemudian dilatih dan disiapkan dalam beberapa bulan, dan setelah jadi bisa dijual dengan harga yang menguntungkan. Nah, hal tersebut tentu saja menjadi peluang usaha yang sangat menyenangkan bagi para penghobi ayam.  Yang seperti ini umumnya para mantan pemain ayam sabung yang sangat pengalaman dan mereka ini adalah ahlinya dalam memilih calon ayam aduan. Tapi bagi pemula jangan merasa minder, karena artikel ini akan memberikan beberapa tips tentang memilih ayam aduan usia remaja/luncuran.

1. Melihat tampilan luar ayam
Yang pertama adalah melihat tampilan fisik dan gerak gerik ayam secara umum tanpa dipegang.  Dari penglihatan tersebut akan tampak postur ayam bangkok secara umum dan gerakannya saat berjalan.  Perhatikan saja apakah posturnya seimbang dari kepala, badan, kaki, dan tembus warna paruh dengan  warna kaki.  Perhatikan juga saat bediri dan saat ayam berjalan, apakah ada yang mengganjal seperti ayam tampak loyo dan kaki lemah.  Bagi peternak dan pemain ayam yang sangat berpengalaman, mereka sudah dapat menilai ayam tersebut tergolong bagus atau kurang bagus hanya dengan melihat saja tanpa harus dipegang dan diraba.  Jika tertarik barulah ayam tersebut dipegang dan diraba.

2. Memegang dan meraba setiap bagian tubuh ayam
Setelah menilai melalui penglihatan dan dirasa bagus, selanjutnya adalah memegang dan meraba setiap bagian tubuh ayam. Hal ini bertujuan untuk mengecek kekuatan fisik/tubuh ayam tersebut yang berupa tulang dan otot.  Urutannya adalah memegang lingkaran badan/dada untuk memperkirakan ukuran ayam, memegang pinggang, tulang ekor, tulang capit kloaka, tulang dada depan dan tulang dada bawah, tulang pangkal sayap, tulang capit leher, otot paha, batang kaki/sisik.  Tangan harus dikencangkan untuk meraba ayam tersebut sehingga ketahuan besar dan kerasnya tulang dan otot.  Kekuatan, daya tahan dan kekebalan terhadap pukulan terletak pada kekuatan tulang dan otot.  Bagi pemula perlu membiasakan diri memegang/meremas tiap bagian tubuh ayam agar terbiasa membedakan ayam yang bertubuh keras atau yang lembek.  Keras dan lembeknya tubuh dan tulang juga berbeda untuk ayam muda dan ayam dewasa, dan antara ayam belum dan sudah terlatih.  Disamping itu tidak semua bagian ayam harus besar, karena ayam aduan yang bagus tidak hanya kokoh dan kuat, tetapi juga harus lincah dan gesit. Jika ingin lihat ayam yang gesit dan lihat bisa tonton video disini (klik disini untuk menonton).


3. Menilai secara detail setiap bagian tubuh ayam
Ini adalah yang paling lama dan mungkin membutuhkan pengalaman yang baik, karena yang dilakukan adalah melihat secara detail setiap bagian tubuh sambil menerawang atau menduga-duga teknik ayam, kekuatan pukulan, kelebihan dan kelemahannya. Disini warna tembus di cek lagi kesesuaiannya dengan warna mata, warna dada bawah serta warna bulu, termasuk keseimbangan warna antara kiri dan kanan paruh dan kaki serta warna bulu sayap yang seimbang kiri dan kanan.  Bentuk mata, tatapan mata, bentuk muka dan kepala dilihat lagi, apakah ayam punya mental dan keberanian yang bagus, kepala yang kokoh tapi lincah, teknik kepala main-atas atau main bawah.  Sisik-sisik kaki dan jari dilihat lagi apakah benar-benar kering atau tidak kering tapi keras.  Kalau perlu perhatikan detail bentuk sisik tebal atau tipis, mencari dan menghitung jumlah sisik yang katuranggan seperti cincin ubet, selip dan belah, dll, dan bahkan ada yang menghitung jumlah sisik di jari tengah (19-21) untuk memastikan apakah jarinya panjang atau tidak dan jumlah sisik di jari belakang (6-8). 

Untuk memperkirakan pukulan ayam, bisa diangkat lantas dilantung-lantungkan, jika kakinya bergantung-gantung kemungkinan besar pukulannya keras. Atau ayam diangkat untuk menduga posisi kaki saat naik/melompat, apakah kedua kaki sama naiknya, menyilang, menyulam atau lurus biasa.  Lalu ayam diturunkan lagi hingga jarinya sebagian menginjak tanah untuk melihat apakah ayam bisa bertumpu menggunakan tiga jari depannya (jinjit).  Masih dibagian kaki juga dilihat posisi tunas taji (rendah mendekat ke jari belakang), bentuk taji (double atau tidak, kecil atau besar).  Pengamatan terhadap kaki seperti ini umumnya relatif lama dan perlu pengalaman yang memadai agar bisa melihat adanya potensi pukulan kaki atau taji yang mematikan. Untuk membantu memilih bagian kaki ini, anda bisa membacanya pada artikel Beberapa Katuranggan Bagian Kaki, semoga artikel rekomendasi ini tambah membantu.

Seperti itu kira-kira ulasan tentang memilih ayam aduan usia remaja/luncuran. Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar