Jumat, 06 Februari 2015

Ayam Aduan Membunuh Manusia

Dihajar Ayam Aduan, Petani Tewas Dengan Perut Terbelah

NUNUKAN - Ini peringatan buat para penghobi sabung ayam. Di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, seorang pria tewas bersimbah darah setelah dihajar ayam aduannya.

Peristiwa berdarah yang terjadi Kamis (5/2) siang itu dialami Bahar (45), warga Kelurahan Nunukan Timur. Hewan peliharaan yang menjadi jagoannya di laga sabung ayam, justru menghabisi nyawa pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani rumput laut itu.

Dilansir Radar Nunukan (Grup JPNN.com), Jumat (6/2), kronologis kejadian berawal ketika Bahar dan sejumlah warga lainnya hendak melakukan judi sabung ayam. Saat ayam jagoan mereka telah dilengkapi peralatan "perang" di tajinya, laga dimulai. Bahar dan lawan permainannya melepaskan ayam jagoan ke arena. Namun bukannya bertarung dengan ayam lawan, justru "jagoan" Bahar berbalik menyerang tuannya.

Pisau kecil yang dipasangkan di taji ayam menancap di perut Bahar. Saat pria berontak menghindari serangan sang "jagoan", justru robekan di perut semakin melebar akibat sayatan pisau.

"Dia (Bahar) langsung tumbang dengan bersimbah darah," kata seorang warga.

Beberapa warga langsung membawa Bahar ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Namun karena terlalu banyak mengeluarkan darah, pria itu menghembuskan napas terakhir sebelum mendapat pertolongan.

Dikonfirmasi terpisah, AKBP Christian Tory membenarkan kejadian tersebut. Hari ini, Jumat (6/2), sejumlah saksi dimintai keterangan terkait peristiwa berdarah tersebut.

"Kejadiannya di Sebatik, di perbatasan RI-Malaysia," kata AKBP Christian.(asm/jpnn)


Oke gan, gimana menurut kalian? Akankah ada pertimbangan kembali mau lanjut hobi ayam laga atau pindah hobi? Kalau seperti ini mungkin memilih budidaya lebih baik, tentang peluang dan resiko budidaya ayam aduan anda bisa klik disini. Paling tidak mulai sekarang lebih hati-hati dalam menggunakan pisau taji atau gak usah lah pakai pisau segala. Terlihat kejam juga dan pemaksaan. Kalau saya sih itu juga kesalahan mereka, kenapa pakai pisau kecil segala? Biar seru apa, lebih asyik apa, lebih cepat menangnya apa? Gak punya jiwa seni mereka, hanya cari sukanya aja. Dan itu mengurangi seni dari tarungnya ayam tersebut, pokoknya banyak alasan kenapa tidak suka pakai pisau kecil untuk mengganti taji. Sekian dulu cerita kali ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar