Unggas juga merupakan bagian dari hewan vertebrata [ bertulang belakang] yang susunannya terdiri atas tulang leher, tulang punggung, dan tulang ekor. Aves [ unggas ] memiliki alat suara [ siring ] pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringalis [ penghubung siring dengan dinding trakea bagian dalam ] dan otot sternotrakealis [ penghubung trakea dan tulang dada ].
Aves termasuk hewan berdarah panas [ homoioterm ]. Suhu tubuh unggas tetap kurang lebih 40 – 42 derajad celcius. Dalam perkembangbiakannya unggas secara naluriah melindungi telur dan anak – anaknya dari bermacam gangguan hewan pemangsa lain. Habitat di daratan unggas dapat hidup hingga ketinggian kurang lebih ± 6000 meter. Ada yang menetap, ada yang bermigrasi.
Macam dan jenis bulu unggas-burung-alves.
Secara struktur tubuh alves terdiri atas bagian kepala, leher, badan, dan ekor. Lebih spesifik lagi Alves atau Unggas memiliki badan yang dilindungi oleh kulit yang ditumbuhi oleh bulu-bulu, karakteristik bulu alves sangat berbeda dengan bulu mamalia. Selain melindungi tubuh dari cuaca bulu pada unggas berfungsi sebagai alat tubuh untuk terbang. Bulu unggas [ alves ] menurut letaknya terdapat 5 macam bulu, macam-macam bulu unggas menurut letaknya tersebut adalah :
- Remiges [ pada sayap ]
- Rektrises [ pada ekor ]
- Tertrises [ penutup badan ]
- Alula [ pada jari-jari sayap ]
- Paraterum [ disekitar bahu ]
- Pluma.
- Plumula [ lunak ]
- fillopluma [ mirip rambut bertangkai panjang ]
Karena unggas memiliki sepasang alat anggota gerak berupa sayap, yang secara efektig dapat digunakan untuk terbang serta menggunakan ekor sebagai kemudi. Kemampuan unggas dapat terbang sebenarnya dapat dijelaskan melalui antomi tubuh unggas itu sendiri. Unggas memiliki kemampuan untuk terbang karena mempunyai struktur tubuh yang ringan, dimana tulang rangka pada unggas relatif lebih ringan dikarenakan memiliki banyak rongga. Tulang dada pada unggas [khususnya jenis burung] menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang kavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang [foramen trioseum] tempat otot dada kecil [ muskulus pektoralis minor ] yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada tulang leher atau tulang punggung.
Bentuk Kaki-cakar burung-unggas-alves.
Unggas juga dilengkapi dengan otot paha untuk berlari, berjalan, hinggap, dan bertengger. Memiliki otot penggerak bulu ekor dan sayap, serta penggerak paruh dan penggerak paha. Kaki burung [unggas] bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Fungsi kaki burung adalah untuk mencari mangsa dan mencengkeram, berenang di air, bertengger [berpengangan pada dahan], mengais dan mencakar serta memanjat.
Bentuk paruh burung-unggas-alves.
- Bentuk Paruh unggas pemakan daging. Bentuk paruh burung juga berbeda-beda sesuai dengan jenis makanannya, jenis burung pemakan daging [elang, rajawali, alap-alap] berparuh pendek besar setengah melingkar dan runcing untuk mencabik mangsanya.
- Bentuk Paruh unggas pemakan biji-bijian. Jenis burung pemakan biji-bijian [parkit, pipit, nuri, betet, gelatik] meiliki paruh pendek, melengkung serta kokoh guna mengelupas kulit dari buji-bijian yang di makannya.
- Bentuk Paruh unggas pemakan serangga, ulat & tumbuhan. Jenis burung pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan [ prenjak, kutilang, poksay, cucak rawa ] memiliki paruh panjang kecil dan runcing. Mereka suka makan buah-buahan seperti pisang, pepaya akan tetapi lebih menyukai makan ulat dan serangga kecil yang bersembunyi di balik dedaunan.
- Bentuk paruh unggas pemakan ikan, udang & cacing. Sedangkan burung bangau, pecuk, pelikan, flamingo memiliki kaki, leher dan paruh yang panjang serta runcing untuk memudahkan mencari mangsa di tanah becek, sawah, pantai dan rawa-rawa.
- Bentuk paruh unggas pemakan biji-tumbuhan, ikan & cacing.Bebek, Itik, Angsa, Entok dan belibis adalah jenis unggas yang memiliki paruh yang panjang serta melebar [pipih] dilengkapi dengan gerigi-gerigi kecil di tepi dalamnya untuk memudahkan mencari mangsa di kebun, tanah becek, sawah, pantai dan rawa-rawa.
Jenis Unggas [alves] yang sudah punah.
Jenis hewan unggas secara ilmiah masuk pada kelas Alves merupakan kelompok burung yang terdiri atas bermacam-macam ordo. Beberapa ordo alves ini ada yang sudah punah, ada 5 jenis ordo pada alves [ unggas ] yang sudah punah adalah :
- Aepyonithiformes biasa disebut sebagai Burung Gajah, burung ini memiliki tinggi ± 3m serta memiliki telur yang sangat besar antara 21 hingga 30 cm. Habitat asli burung gajah hanya ada di Malagasi.
- Archaeopteryix, merupakan jenis burung yang memilki paruh bergigi, tidak mempunyai pigostil, Fosilnya terdapat di Jerman.
- Hesperornis dan Ichthyornis, juga merupakan jenis burung yang mempunyai struktur paruh bergigi, habitat aslinya di Amerika Serikat.
- Dinonithiformes, seperti halnya burung gajah Dinonithiformes juga memiliki tinggi sekitar ±3m, telur 14 hingga 18 cm, jenis burung ini pernah hidup di Selandia Baru.
- Diatrymiformes, merupakan jenis burung yang tidak bisa terbang serta memiliki paruh yang besar, burung ini terdapat di Amerika Serikat.
Sedangkan Alves yang masih eksis hingga kini, setidaknya ada bermacam-macam ordo meski tidak dapat saya sebutkan semuanya, berikut di bawah ini adalah jenis-macam burung [alves]beserta gambarnya, diantaranya adalah :
- Rosares [ Galliformes ]. Unggas jenis ini sebenarnya bisa terbang, namun tidak bisa terbang dalam arti harafiah, ia hanya mampu terbang rendah sejengkal-jengkal saja. Namun Rosares dibekali dengan sepasang kaki kuat yang berfungsi untuk mengais dan berlari, serta memiliki paruh pendek. contoh unggas pada ordo Rosares [ Galliformes ] adalah : Ayam buras, Bekisar, Merak, Kalkun, Maleo.
- Ratites [ Palaeognathae ]. Adalah jenis unggas yang meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang, mereka adalah : Struthioniformes, Casuariiformes, Apterygiformes, Rheiformes misalnya Kasuari, Burung onta, Emu, Kiwi, Rhea dan Moa. Seperti halnya Kasuari, Emu dan Burung onta yang sama-sama berukuran besar, sekilas mereka tampak mirip namun sejatinya keduanya berbeda, leher Emu terlihat lebih pendek begitu pula dengan ekornya. Apalagi jika dilihat warna telurnya, burung onta memiliki warna telur putih menuju krem, sedangkan Burung Emu memiliki telur berwarna hijau menuju tosca, sangat unik. Sedangkan Moa adalah jenis paling besar [ setinggi hampir 3 kali ukuran manusia ] yang diyakini sudah punah. Diantara mereka Burung kiwi adalah yang memiliki ukuran paling mungil.
BURUNG MOA YANG SUDAH PUNAH
- Ansariformes [ Burung Perenang ]. Jenis unggas ini sangat menyukai kehidupan air karena pandai berenang, memiliki ciri berkaki pendek, memiliki selaput renang di antara jari jari kaki. Ekor pendek paruh melebar serta dilengkapi krista penyaring. Burung perenang diantaranya adalah : Entok, Bebek-Itik, Angsa dan Belibis.
- Ciconiiformes. Jenis burung ini memiliki ciri paruh dan leher yang panjang serta serta tungkai kaki yang panjang pula. Kawanan Ciconiiformes suka terbang membentuk formasi saat bermigrasi, biasa hidup dalam kawanan alias bergerombol serta mengkonsumsi makanan berupa hewan air, habitat mereka dalam mencari makan di tanah-tanah becek dan berair, sawah, rawa dan pantai. Jika sedang beristirahat mereka senang bergerombol bertengger di dahan dan ranting yang paling tinggi.Spesies mereka sangat beragam hingga terkadang susah untuk membedakannya. Contoh jenis Ciconiiformes adalah ; Blekok, Flamingo, Bangau, Pelikan, Kuntul, Pecuk.
- Psittaciformes. Jenis burung atau unggas ini biasa disebut sebagai ordo burung Betet atau Bayan. Ada banyak jenis ordo ini, diperkirakan terdapat sekitar 350 spesies dan banyak dijumpai pada habitat tropis [hangat]. Ordo Psittaciformes digolongkan menjadi dua famili yaitu Psittacidae [Bayan sejati] dan Cacatuidae [Kakatua]. Memiliki ciri dan karakteristik paruh bengkok kuat, tubuh tegak, lengan kuat, dan jari kaki zygodactyl. Bayan pada umumnya berwarna dasar hijau, dengan warna cerah lain, namun ada beberapa spesies yang multi warna. Pada burung Kakatua terdapat bulu aktif berupa jambul. Sedangkan jenis bayan atau betet yang beraneka warna juga sering disebut burung parkit. Contoh unggas ordo Psittaciformes adalah ; Kakatua, Betet, Nuri, Parkit, Lovebird.
- Accipitriformes & Falconiformes. Adalah jenis burung buas pemangsa daging sejati, berstruktur tubuh yang kuat, memiliki cakar kaki yang tajam untuk mencengkeram mangsa dan paruh tajam melengkung untuk mencabik tubuh mangsa. Burung ini mampu terbang tinggi dan lihai bermanuver menukik kebawah dengan tangkas. Contoh unggas ordo Accipitriformes adalah ; Elang, Rajawali, Garuda, Alap-alap, Bido. Accipitriformes & Falconiformes ada banyak jenisnya, dalam bahasa Indonesia, diantara mereka sering menjadi istilah nama yang sama, namun Garuda lebih tepat merujuk pada Elang Jawa yang memiliki jambul di kepalanya.
GARUDA [ELANG JAWA]
- Strigiformes. Merupakan alves jenis nokturnal [ aktif di malam hari ], karnivora buas pemakan daging serangga, kodok dan tikus. Seperti halnya ordo Accipitriformes, sebagai burung pemangsa Strigiformes juga berstruktur tubuh yang kuat, memiliki cakar kaki yang tajam untuk mencengkeram mangsa dan paruh tajam melengkung untuk mencabik tubuh mangsa. Serta dilengkapi dengan penglihatan dan pendengaran malam yang lebih peka. Jenis unggas Strigiformes adalah ; Burung hantu, Serak jawa, Serak bukit, Celepuk reban, Beluk, Punggok coklat, Kokok beluk.
- Coraciiformes. Adalah jenis 'Rurung raja' berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Ciri spesifik lainnya jenis burung ini memiliki kombinasi warna mencolok dan sangat indah, dari berbagai upordo akan nampak sekali perbedaan warna-warna bulunya. Memakan hewan seperti ikan, udang, katak, kupu-kupu, kumbang , lebah. Mereka adalah ; Burung Raja udang, Tengkek, Rangkong/ Enggang, Tetangket, Cekakak, Pekaka emas.
- Columbiformes. Merupakan alves jenis ordo pemakan biji-bijian berparuh pendek dengan sora dipangkalnya, memiliki tembolok besar, secara spesifik memiliki sel epitel yang mudah mengelupas dan diberikan kepada anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya [ susu merpati ]. Merpati banyak dipelihara manusia untuk dibudidayakan sebagai burung balap dan diambl dagingnya, juga sebagai hobby peliharaan. Sedangkan Perkutut banyak dipelihara dan ditangkarkan karena suaranya, di Indonesia banyak diselenggarakan kontes kicau perkutut dengan transaksi hadiah yang cukup mahal. Jenis ordo Columbiformes adalah ; Merpati, Perkutut, Tekukur [ Puter ], Derkuku.
- Charadriiformes. Ini adalah alves jenis ordo burung laut dan air payau. Habitat mereka adalah di sekitar pantai dan hutan di rawa perairan payau. Pemburu ikan dan hewan air lainnya, mampu terbang tinggi dan lincah dalam bermanuver. Berbagai jenis Charadriiformes memiliki ukuran yang beragam, ada yang besar adapula yang yang berukuran kecil. Mereka adalah ; Burung camar, Burung wader, Jakana, Gajahan penggala, Trinil, Kedidi, Cerek, Auk, Dara laut.
- Apodiformes. Jenis ini biasa disebut sebagai 'burung dengung'. Secara spesifik memiliki ciri bertubuh kecil berukuran antara 5 sampai dengan 6 cm, berparuh lembek, memiliki lidah yang panjang dan dapat di julurkan. Burung jenis ini membuat sarang dari ludahnya. Mereka adalah ; Burung kolibri, Burung walet, Burung lelayang [Sriti]. Burung kolibri mengambil makanan dengan cara meghisap madu bunga sambil terbang di tempat dengan kibasan sayap super cepat layaknya lebah, warna mereka sangat mencolok indah bermacam-macam jenisnya. Sedangkan burung Walet banyak diternakkan dan dibudidayakan untuk diambil sarangnya yang bernilai ekonomis tinggi.
- Passeriformes. Ordo burung ini seringkali disebut sebagai 'burung penyanyi', atau burung kicau [ Oscines ]. Mereka memiliki pita suara yang dapat berfungsi sempurna. Tiga jari kaki menghadap ke depan satu jari kaki menghadap ke belakang sehingga mantap untuk mencengkeram dahan untuk bertengger dan betah lama-lama berkicau. Memiliki telur berbintik dan berwarna warni, ketika menetas anaknya masih buta. Pemakan serangga dan berbagai biji-bijian. Jenis burung kicau ini adalah ; Jalak Suren, cendrawasih, Kepodang, Kutilang, Cucak rowo, Gelatik, Kenari, Murai, Beo dll.
- Sphenisciformes. Sphenisciformes merupakan hewan unggas akuatik, yaitu jenis burung yang tidak bisa terbang dan hidup di perairan serta secara umum hidup di belahan Bumi selatan. Setidaknya Terdapat 16 spesies penguin. Walupun mayoritas tinggal di bumi bagian selatan yang dingin berselimut es, namun masih terdapat juga 3 spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos [Penguin Galapagos] dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan. Umumnya mereka memakan udang, cumi-cumi dan ikan-ikan kecil di bawah ukuran tubuhnya. Berikut ke 16 macam dan jenis spesies penguin : Penguin Raja [Aptenodytes patagonicus], Penguin Kaisar [Aptenodytes forsteri], Penguin Gentoo [Pygoscelis papua], Penguin Adelie [Pygoscelis adeliae], Penguin Chinstrap [Pygoscelis antarctica], Penguin Rockhopper [Eudyptes chrysocome], Penguin Fiordland [Eudyptes pachyrhynchus], Penguin Snares [Eudyptes robustus], Penguin Royal [Eudyptes schlegeli], Penguin Erect-Crested [Eudyptes sclateri], Penguin Makaroni [Eudyptes chrysolophus], Penguin Mata Kuning [Megadyptes antipodes], Penguin Kecil [Penguin Biru atau Penguin Peri] [Eudyptula minor], Penguin White Flippered [Eudyptula albosignata], Penguin Afrika [Penguin Jackass] [Spheniscus demersus], Penguin Magellanic [Spheniscus magellanicus], Penguin Humboldt [Spheniscus humboldti], Penguin Galapagos [Spheniscus mendiculus].
Sumber : http://www.frewaremini.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar