Kamis, 28 Maret 2013

JENIS-JENIS AYAM CEMANI


Sumber Gambar: ayam.hewanpeliharaan.net

Berdasarkan bentuk bulunya ayam Cemani dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis kelompok besar, yaitu : 1) Cemani biasa; 2) Cemani Walik; 3) Cemani Cemara.
Tenak ayam buras merupakan potensi di daerah yang selalu ada dan hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga. Jenis unggas ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, antara lain: 1) Mudah dipelihara; 2) Cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu; 3) Dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan, dan dapat diusahakan secara bertahap, serta 4) Memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya. Namun demikian, produktivitas ayam buras yang diusahakan masyarakat sekarang masih berpeluang besar untuk ditingkatkan mengingat pemeliharaan yang umumnya dilakukan belum menerapkan teknologi budidaya yang tepat.

Ternak unggas lokal merupakan sumber plasma nuftah yang tinggi keanekaragamannya dalam hal jenis maupun potensi produksi. Penampilan unggas lokal Indonesia sangat beragam terutama dalam bentuk morfologi dan sifat genetiknya. Pengembangan plasma huftah unggas lokal merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di pedesaan.
Plasma Nuftah adalah suatu substansi yang terdapat dalam individu suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik dibentuk melalui proses domestikasi pada masing-masing spesies dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan rumpun atau galus baru.
Dalam hal ini, ayam buras dapat menjadi sumber ekonomi petani bila ada perubahan penanganan dari sekedar sebagai sampingan yang dipelihara secara tradisional menjadi usaha komersial yang dikelola secara intensif atau semi intensif. Kunci dalam pengembangan ayam buras adalah merubah sistem lama (tradisional) dengan sistem teknologi yang mudah dilaksanakan.

Salah satu jenis ayam buras yang dibudidayakan di Indonesia adalah ayam Cemani. Keberadaan ayam cemani di Indonesia sudah sejak zaman Majapahit. Adapun keberadaannya tak terlepas dari ritual nenek moyang kita yang menyertakan unggas tersebut dalam upacara-upacara adat. Menurut legendannya terdapat dua macam ayam cemani. Pertama ayam cemani kampung yang hidup sejak zaman Hindu dan Budha. Untuk yang kedua, ayam Kedu Cemani yang muncul pada tahun 1924 atau pada waktu itu dikenal dengan ayam hitam mulus. Pemilik ayam Kedu Cemani ini adalah Kepala desa Kalikuto, kecamatan Grabag, kabupaten Magelang-Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai hobi beternak ayam. Masyarakat desa Kalikuto menyebutnya pak. Tjokro atau nama lengkapnya Tjokromiharjo. Menurut cerita pemiliknya, ayam ini hasil persilangan antara ayam Australorp dengan ayam kampung yang berasal dari gunung Sumbing.
Sedangkan versi lain menyebutkan, asal muasal ayam cemani adalah ayam kedu hitam, yang diseleksi ke arah pemurnian warna hitam dan bentuk jengger tunggal bergerigi. Ayam cemani dapat diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam cemani, yang akan menghasilkan anak-anak yang berwarna hitam legam (cemani) dan berwarna tidak hitam legam (kedu hitam). Selain itu kata cemani diambil dari bahasa Jawa yang artinya hitam legam menyelimuti tubuhnya mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata, lidah, rongga mulut, bulu, lubang dubur, kaki dan cakar.
Dalam hal ini, konon ayam Cemani sempurna memiliki persentase warna hitam 100 % sampai warna darah, daging dan tulang. Sampai sekarang belum ada cemani memiliki pesentase warna hitam hingga 100 %. Sehubungan dengan banyak sekali kesamaan dari ukuran tubuh ayam Cemani dengan ayam Kedu Hitam dan belum adanya informasi khusus mengenai karakteristik kuantitatif ayam Cemani, maka sementara ini kita asumsikan bahwa karakter kuantitatif ayam Cemani sama dengan karakter kuantitatif ayam Kedu hitam.

Untuk lebih mengetahui secara jelas mengenai jenis ayam Cemani yang mempunyai bentuk bulu yang berbeda-beda, maka harus memahami masing-masing bentuk bulu ayam cemani. Berdasarkan bentuk bulunya ayam Cemani dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis kelompok besar, yaitu : 1) Cemani biasa, Ayam Cemani biasa seluruh bulu tubuhnya persis seperti bulu ayam kampung, hanya saja warnanya hitam mengkilap; 2) Cemani Walik, seluruh Ayam Cemani Walik susunannya terbalik (bahasa jawa=terbalik), sepintas bentuk bulunya keriting dan warnanya hitam mengkilap; 3) Cemani Cemara, ayam ini sering disebut Cemani Racak atau Cemani Rajek Wesi. Dimana bentuk bulu tubuhnya hanya terdiri dari batang-batang bulu saja sehingga menyerupai daun cemara. Warnanya hitam mengkilap, baik Cemani Walik maupun Cemani Cemara keberadaannya sangat langka dibanding cemani berbulu biasa.

Sedangkan tata cara pemeliharaan ayam Cemani yaitu ayam Cemani kecil kemungkinan dipelihara secara semi intensif bahkan intensif penuh, mengingat nilai ekonomis dan sifatnya sebagai ayam hias. Kebanyakan masyarakat memelihara ayam Cemani dalam jumlah tidak lebih dari 10 ekor, tapi ada kemungkinan mengingat harga jual ayam Cemani mencapai ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah per ekornya bisa saja ayam ini dipelihara dalam populasi yang besar dalam suatu peternakan yang besar untuk mencari keuntungan yang lebih besar pula.

Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian)
Sumber : 1) Brosur/Buku "Khazanah Unggas Lokal Indonesia", Direktorat Jenderal Peternakan 2007; 2) Brosur/Buku "Teknologi Budidaya Ayam Buras", Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2008 ; 3) ayam.hewanpeliharaan.net (18/11 2012).

Jenis Ayam Aduan (Petarung)


Selama ini mungkin kita hanya mengenal ayam bangkok dari Thailand sebagai ayam petarung atau ayam aduan, hal ini dikarenakan kebanyakan para penghobi ayam petarung lebih memilih ayam bangkok sebagai jagoan petarung, mengapa demikian ? Konon dari artikel artikel yang saya baca dan informasi para penghobi ayam petarung jenis ayam bangkok yang paling cerdas di medan laga (Abar)

Meskipun demikian , jenis ayam petarung yang lain juga tidak kalah dalam kehebatan fisik, dan silahkan simak jenis jenis ayam Aduan berikut :

1. Ayam Bangkok (Thailand)
Ayam bangkok yang banyak diternak dan menghasilkan ayam aduan yang berkualitas
Ayam Bangkok (Thailand)

Ayam jenis bangkok adalah yg paling populer dikalangan pecinta ayam aduan, karena dianggap ayam yg paling jalan otaknya (cerdas) saat bertarung. 

Setiap ayam bangkok memiliki gaya bertarung masing masing yang biasanya dihasilkan oleh garis keturunan, banyak sekali gaya bertarung seperti "selusup, ngalung, pukul lari, dan lain-lain. Kecepatan dan kekerasan pukulan selain dihasilkan oleh garis keturunan juga disebabkan oleh faktor perawatan ayam petarung. Para peternak biasa melatih ayam aduan mereka sejak umur 6-7 bulan. Masing-masing peternak ayam aduan memiliki cara sendiri-sendiri dalam merawat dan melatih ayam bangkok aduan supaya menjadi ayam bangkok petarung yang handal.

2. Ayam Brazilian

Ayam jenis Brazilian adalah berasal dr negara Brazil yg terkenal dengan kecepatan pukulannya.

3. Ayam Burma

Ayam jenis Burma berasal dari negara Myanmar. Ayam petarung ini terkenal dengan  semangat bertarungnya yg luar biasa, dlm pertarungannya ayam jenis ini kebanyakan menggunakan pola menyerang.

Karena sifatnya yang luar biasa dalam bertarung, banyak peternak yang menyilangkan antara Ayam burma dan ayam bangkok yang diharapkan mempunyai keturunan yang membawa sifat indukannya.

4. Ayam Siam

Ayam jenis Siam kebanyakan ayam yang pantang menyerah dalam pertarungan, mempunyai pukulan yang cukup keras & kecepatan  standar, serta tekhnik bertarung yang paling variatif.


5. Ayam Samo

Ayam jenis Shamo, Berasal dari negara Jepang yang mempunyai ciri fisik  paling Atletis dengan tegakan 90' pada saat berdiri. & terkenal dengan keakuratan pukulannya.
6. Ayam Saigon

Ayam jenis Saigona berasal dari negara Vietnam yang terkenal dengan ketahanan & kekuatan pukulannya yang bagus dari jenis ayam aduan lainnya.
Ayam petarung jenis saigon paling mudah dibedakan dengan ayam petarung yang lain karena bulu-bulu leher dan sebagian kepala yang tidak tumbuh.

7. Ayam Philiphine
Ayam jenis Philipine terkenal dgn kecepatan geraknya, karena ayam ini termasuk jenis ayam aduan taji (pisau) & banyak ayam jenis aduan taji lain yg rata-rata mempunyai ciri fisik & kecepatan hampir sama dengan ayam ini.

Demikian jenis-jenis ayam aduan atau ayam petarung yang dapat dijadikan bahan dalam memilih perkembangan ternak ayam anda.


Sumber Artikel dan gambar : Ayam-Tarung

Selasa, 26 Maret 2013

JENIS-JENIS BURUNG MERPATI HIAS


Merpati adalah burung hewan peliharaan yang populer. Keindahan bentuk dan warnanya merupakan kesenangan tersendiri bagi penggemarnya. Merpati telah dibiakkan ratusan tahun dan memproduksi beberapa keturunan aneh, unik dan merpati mewah. Berikut daftar jenis merpati paling unik yang tersebar di dunia.
1. Jacobin Pigeon
Diberi nama seperti itu karena bulu-bulu yang mengitari kepalanya menggambarkan topi yang dipakai pendeta-pendeta Jacobin. Burung diternakkan dengan warna putih, jitam, biru, perak, merah dan kuning.
2. Frillback Pigeon
Burung yang istimewa tetapi kurang popular. Merpati ini berbulu ikal di bandan dan sayap, sehingga ditemukan adanya bulatan-bulatan kecil bagaikan bulu. Ada yang jambul ada yang tidak. Burung yang baik harus punya ikal yang kokoh. Warna ada yang hitam, putih, kebiruan, kemerahan, kekuningan. Yang kemerahan dan kekuningan dianggap sebagai bentuk yang baik.
3. Barb Pigeon
The Barb (juga disebut Barb Inggris) adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Barbs, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini disebut oleh Shakespeare. Itu juga disebut dengan ilustrasi di Charles Darwin Variasi Hewan dan Tanaman bawah Domestikasi.

4. Old German Cropper
Bersanak dekat dengan pouter. Keduanya menjadi keluarga besar, dengan cirri-ciri hampir sama. Salah satu cropper yang terkenal adalah English Cropper. Tembolok besar, berdirinya tegak, badan dan pnggang langsing dengan kaki panjang. Termasuk merpati yang tinggi karena bisa setinggi 50 cm dari kepala sampai kaki. Pada tembolok merpati ini ada gambar bulan sabit dengan kedua ujung bertemu di dekat kedua matanya. Ujung sayap, bagaina bawah badan, kaki dan bulu-bulu putih di sayap menggambarkan bintik-bintik seperti bulu.
Jenis lain dari Cropper adalah Pouter yang mudah dijinakkan dan menyenangkan. Jenis lainnya adalahHolle Cropper yang berbentuk seperti merpati kipas, tetapi tidak berekor kipas. Jenis lain Cropper adalah Valencia Cropper yang bertembolok menggantung, mengembang seakan dibusungkan.
5. Chinese Owl
The Owl Cina adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun Owls breeding.Chinese selektif, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini dikenal karena ukurannya yang kecil dan bulu yg berjumbai berlimpah.
6. Ghent Cropper
Cropper Ghent adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Ghent Croppers, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia).7. English Trumpeter
Oleh orang Belanda burung ini dikenal sebagai Tuimelaar. Burung ini punya keistimewaan terbang dari ketinggian tertentu akan turun ke ketinggian tertentu dengan melakukan serangkaian salto atau jungkir balik di udara. Semula burung ini merupakan burung olahraga tetapi kemudian menjadi burung untuk pameran.
8. Reversewing Pouter
Reversewing Pouter adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Reversewing Pouters, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia). Berkembang biak ini dikenal dengan tanda-tanda yang eye-catching.9. Old Dutch Capuchine
Old Duct Capuchine adalah jenis merpati mewah dikembangkan selama bertahun-tahun pembiakan selektif. Old Belanda Capuchines, bersama dengan varietas lainnya merpati peliharaan, semuanya keturunan dari Rock Pigeon (Columba livia).
10. Carrier
sering disebut English Carrier, berasal dari Bazora Persia. Awalnya adalah burung pembawa berita, tetapi kemudian kalah tenanr dibandingkan Racing Homer. English Carrier punya ciri bulu keras dan rapat ke badan, pial paruh berwarna putih, bisa membesar sebesar biji kemiri, dan baru berhenti setelah usia 3 tahun. Kelopak mata dikelilingi pial dalam bentuk lingkaran yang besar. Tinggi 45-48 cm, berat 500-650 gram. Warna hitam, merah, kuning, putih, dan ada yang berpita biru.
11Carneau
Burung konsumsi dari Belgia Selatan atau Perancis Utara, berat 750 gram dan bisa mencapi 1 kg.12. Strasser
Dikembankan di Austria sebagai burung konsumsi tetapi kalah popular disbanding Carneau. Strasser hamper menyerupai merpati Gazzi Modena. Kepala, leher, sayap dan ekor dapat memiliki berbagai warna dengan badan berwarna putih.
13Mondaine
Keturunan merpati Perancis dan Italia sebagai burung konsumsi. Berpenampilan menarik tetapi untuk burung konsumsi kalah populer disbanding burung lain.
aks.parsbloger.comaks.parsbloger.com
14. Kipas (Fantail):
Berasal dari India dan Cina. Tanda mencolok ekornya menyerupai kipas. Tetapi karena ekor panjang, kita harus sering memotongnya agar bisa kawin. Kelemahan burung ini, harus dicarikan indukan lain untuk mengasuh anak.
15. Modena:
Diambil dari nama kota tempat dia berasal. Terkenal sebagai merpati ternak yang baik. Yang terkenal dari jenis ini adalah Gazzi Modena dengan badan putih serta kepala, sayap dan ekor berwarna-warni. Termasuk merpati kecil dengan ukuran panjang 25 cm, tetapi padat gemuk (buntek) dan bergaya anggun.
16. Florentine:
Berasal dari Florence, Italia. Berbentuk seperti ayam betina. Terkenal di Eropa sebagai burung pameran, tetapi bisa masuk sebagai burung konsumsi karena bisa mencapai berat 500-800 gram). Kepala, sayap dan ekor berwarna-warni dengan badan putih.
17. Lahore:
Di Pakistan dan sekitarnya dikenal dengan nama Shiraz (kota tempat burung berasal). Leher, perut, dada dan ekor berwarna putih. Kepala, pinggang dan sayap bisa berwarna lain. Kaki bisa berbulu semua tetapi ada yang polos. Bisa dimasukkan sebagai merpati konsumsi karena badannya besar. Diternakkan dengan bulu beraneka warna.
18. Satinette Oriental Frill
Sangat menawan hati, berasal dari Turki, dengan jenis banyak sekali tetapi yang paling populer adalah Satinette yang mempunyai badan berwarna putih dengan garis-garis
pada bahu, sayap, dan ekor warna hitam, biru dan abu-abu cokelat.
Bagian sayap untuk terbang berwarna putih. merpati ini punya bulu balik di daerah dada.
Karena pandai membesarkan anak, jenis ini sering digunakan untuk “orang tua asuh”.
Ada pula merpati dengan sebutan terkenal Owl yang dikenal di Indonesia dengan nama Meeuw.
Kekhususannya adalah berparuh pendek, pial dan kepala membentuk bulatan. Ada berbagai jenis dari merpati ini.
Berbeda dengan Oriental Frill, kepala Owl biasa saja tanpa jambul. merpati ini tidak pandai membesarkan anak..


19. King Pigeon
 adalah merpati yang dulunya diperuntukkan sebagai pedaging, namun seiring berjalannya waktu bentuknya yang lucu dan bulunya yang indah, merpati King dipamerkan sebagai merpati hias.
18. American Giant Homer Pigeon
(dirangkum dari berbagai sumber)

Makanan Yang Bagus Untuk Dikonsumsi Merpati


Makanan yang bagus untuk dikonsumsi oleh burung merpati
Setiap jenis makanan merpati, baik yang sengaja kita berikan kepada merpati maupun yang diperolehnya sendiri, mengandung unsur-unsur nutrisi (zat gizi) yang konsentrasinya sangat bervariasi, tergantung pada jenis, macam dan keadaan bahan makanan tersebut yang secara kompak akan mempengaruhi tekstur dan strukturnya. Unsur nutrisi ( zat gizi) yang terkandung di dalam bahan makanan secara umum terdiri atas air, protein, lemak, karbohidrat , mineral dan vitamin.

Setelah dikonsumsi oleh merpati, setiap unsur nutrisi (zat gizi) berperan sesuai dengan fungsinya terhadap tubuh merpati untuk mempertahankan hidup dan berproduksi secara normal. Tinggi rendah konsumsi pakan pada merpati sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (kondisi merpati itu sendiri).

a) Temperatur Lingkungan
Merpati dalam kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan kehidupannya, baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan tersebut sangat bervariasi dan erat kaitannya dengan kondisi merpati yang bersangkutan yang meliputi jenis merpati, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan penutup tubuh (kulit, bulu), tingkat produksi dan tingkat kehilangan panas tubuhnya akibat pengaruh lingkungan.

Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan hidupnya, maka akan terjadi pula perubahan konsumsi pakannya. Konsumsi pakan merpati biasanya menurun sejalan dengan kenaikan temperatur lingkungan. Makin tinggi temperatur lingkungan hidupnya, maka tubuh merpati akan terjadi kelebihan panas, sehingga kebutuhan terhadap pakan akan turun. Sebaliknya, pada temperatur lingkungan yang lebih rendah, merpati akan membutuhkan pakan karena merpati membutuhkan tambahan panas. Pengaturan panas tubuh dan pembuangannya pada keadaan kelebihan panas dilakukan merpati dengan cara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.

b) Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang dicerminkan oleh organoleptiknya seperti kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, pahit), tekstur dan temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya tarik dan merangsang merpati untuk mengkonsumsinya.

c) Selera
Selera sangat bersifat internal, tetapi erat kaitannya dengan keadaan “lapar”. Pada merpati , selera merangsang pusat saraf (hyphotalamus) yang menstimulasi keadaan lapar. Merpati akan berusaha mengatasi kondisi ini dengan cara mengkonsumsi pakan. Dalam hal ini, kadang-kadang terjadi kelebihan konsumsi (overat) yang membahayakan merpati itu sendiri.

d) Status fisiologi
Status fisiologi merpati seperti umur, jenis kelamin, kondisi tubuh (misalnya bunting atau dalam keadaan sakit) sangat mempengaruhi konsumsi pakannya.

e) Konsentrasi Nutrisi
Konsentrasi nutrisi yang sangat berpengaruh terhadap konsumsi pakan adalah konsentrasi energi yang terkandung di dalam pakan. Konsentrasi energi pakan ini berbanding terbalik dengan tingkat konsumsinya. Makin tinggi konsentrasi energi di dalam pakan, maka jumlah konsumsinya akan menurun. Sebaliknya, konsumsi pakan akan meningkat jika konsentrasi energi yang dikandung pakan rendah.

f) Bentuk Pakan
Merpati lebih menyukai pakan bentuk butiran (pakan yang dibuat pellet atau dipotong) dengan ukuran partikel yang lebih mudah dikonsumsi dan dicerna.

g) Bobot Tubuh
Bobot tubuh merpati berbanding lurus dengan tingkat konsumsi pakannya. Makin tinggi bobot tubuh, makin tinggi pula tingkat konsumsi terhadap pakan. Meskipun demikian, kita perlu mengetahui satuan keseragaman berat badan merpati yang sangat bervariasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengestimasi berat badannya, kemudian dikonversikan menjadi “berat badan metabolis” yang merupakan bobot tubuh merpati tersebut.

Berat badan merpati dapat diketahui dengan alat timbang. Dalam praktek di lapangan, berat badan merpati dapat diukur dengan cara mengukur panjang badan dan lingkar dadanya. Kemudian berat badan diukur dengan menggunakan formula:

Berat badan = Panjang badan (inci) x Lingkar Dada2 (inci) / 661

Berat badan metabolis (bobot tubuh) dapat dihitung dengan cara meningkatkan berat badan dengan nilai 0,75.

Berat Badan Metabolis = (Berat Badan)0,75

Kebutuhan pakan yang bergizi banding bobot tubuh merpati kurang lebih sekitar 25 g/kg.

Dasar persyaratan gizi merpati adalah protein, energi (yang terbaik adalah sumber karbohidrat dan lemak) mineral dan vitamin. Semua gizi ini ditemukan di seluruh biji-bijian yang digunakan untuk pakan merpati tetapi perbedaannya adalah dalam jumlah nutrisi yang diperlukan oleh merpati untuk setiap kondisi/keadaan.

Saat pembiakan atau kondisi ternak/pembiakan dibutuhkan protein yang lebih tinggi dibanding kebutuhan karbohidrat.

Saat pelatihan atau balap dibutuhkan energy/karbohidrat yang lebih tinggi, daftar persentase mineral/grit ,vitamin dan serat dalam pakan juga harus didaftar dalam urutan peringkat utama dari bahan campuran pakan merpati.

Beberapa sumber karbohidrat dan lemak yang terbaik dapat diperoleh dari jagung, ketan hitam, beras merah,beras putih,kenari seed,millet,dll. Beberapa sumber protein terbaik dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti kedelai,kacang hijau,kacang merah,dll. Mineral/grit,vitamin dan serat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dari merpati.

(Sumber: tritunggalpigeonfarm.blogspot.com)

Makanan dan Minuman Merpati yang Baik


Kemampuan terbang merpati sangat tergantung pada kesehatannya. Kondisi kesehatan juga sangat tergantung dari pakan dan minuman yang diberikan kepada merpati. Pemberian pakan yang tepat, dengan demikian, sangat penting untuk diperhatikan.
Makanan yang diperlukan oleh burung datang dari dua sumber, yakni protein dan karbohidrat. Karbohidrat adalah persenyawaan karbon dan hidrogen, seperti pada gula, tepung kanji dan selulose. Protein sendiri merupakan persenyawaan yang mengandung unsur nitrogen, seperti yang ditemukan pada abumin, fibrin, dan caesin yang membentuk jaringan-jaringan pada burung.
Dengan mengetahui komposisinya, kita akan bisa memberikan pakan untuk burung berdasar mutunya dan bukan pada murah dan mahalnya harga. Banyak penghobi burung, termasuk merpati, yang mengorbankan mutu burung mereka dengan memberi pakan yang asal murah.
Sebenarnya mencampur pakan sendiri untuk burung bisa kita lakukan asal kita tahu tentang keperluan burung dan nilai gizi dari biji-bijian dan semua bahan yang kita pakai. Cara ini bahkan lebih baik, sebab kita dapat membuat campuran yang sesuai dengan keperluan burung.
Burung yang diternakkan akan memerlukan protein yang tinggi, burung yang dipertandingkan untuk terbang dalam jarak pendek akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda dengan burung yang dipertandingkan dalam jarak jauh.
Begitu pula campuran makananan di musim kemarau berbeda dengan keperluan campuran pakan pada musim penghujan. Ada juga orang yang memberikan pakan dengan cara berbeda, tergantung kebiasaan dan tujuan khusus pemberian pakan dengan cara yang berbeda tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan Untuk memilih bijian bagi merpati kita, adalah bijian tersebut benar-benar matang pohon dan kering. Penyakit mencret dan penyakit perut lainnya dapat terjadi karena burung memakan bijian yang belum matang. Kita bisa mengetahuinya dengan cara menggigit bijian itu, Biji yang baik akan terasa keras dan bila digigit akan pecah dalam butiran yang keras pula.
Selain itu makanan harus bebas dari kotoran dan debu. Pakan yang sudah dimakan ngengat, habis diacak-acak tikus dan binatang lain, jangan pernah diberikan kepada merpati kita.
Selain bijian, merpati juga memerlukan grit, yaitu campuran mineral, yang juga diperlukan bagi keberhasilan burung untuk terbang memenangkan pertandingan. Keperluan mineral merpati sangat tinggi. Selain sebagai sumber mineral, grit juga membantu burung menghancurkan bijian yang dimakannya, dan ini ditempatkan di empedal yang merupakan bagian terpenting dari merpati. Makanan dihancurkan di empedal dan di tempat inilah grit berfungsi sebagai alat pembantu. Grit juga membantu perkembangan burung-burung merpati muda, dan juga mencegah keluarnya telur lunak pada merpati yang sedang ditangkarkan.
Memberikan pakan burung sebaiknya dilakukan dua kali sehari. Jangan sampai kekenyangan dan membuat gemuk, sebab kegemukan akan menyebabkan banyak masalah.
Air minum memegang pernanan penting. Burung dapat tahan tidak makan untuk beberapa hari tanpa tanda-tanda pengaruh buruk pada kesehatannya. Tetapi kalau burung tidak minum dalam 24 jam boleh jadi ada organ tubuh yang rusak.
Untuk menjaga kesehatan burung, disarankan mengganti air minumnya dua kali sehari agar burung selalu mendapatkan air yang tidak tercemar.

JENIS-JENIS PENYAKIT MERPATI DAN PENGOBATANNYA 2




PMV - Paramyxovirus / TETELO / celeng
Gejala dan menyebabkan - Paramyxovirus atau PMV-1 adalah infeksi virus pada burung merpati sangat unik dan sangat menular, terutama dalam arena lomba maupun lapak dimana burung merpati sering kontak satu sama lainnya . Kontak langsung atau tidak langsung melalui kontak kejangkitan makanan, air atau kandang lepasan dapat menyebarkan penyakit. Gejalanya kotoran merpati menjadi encer dan mulai berair, kurangnya nafsu makan, bulu bulu kusam dan gampang rontok, dan kadang-kadang kelumpuhan dari sayap dan kaki. Dalam tahap lanjutan, burung akan menunjukkan "twisted neck " leher merpati menjadi tertekuk / celeng , dan banyak burung akan mati.
Pencegahan - Satu-satunya cara efektif adalah dengan perlindungan dengan vaksinasi Maine Biological minyak-pembantu PMV-1 vaksin. Banyak peternak menggunakan vaksin LaSota, berpikir bahwa mereka dapat melindungi burung, tapi tes menggunakan vaksin LaSota tidak efektif dalam memproduksi antibodies untuk virus PMV-1. Sementara vaksin LaSota hanya efektif untuk pelindungan jangka waktu pendek dari penyakit Newcastle dan penyakit ini hampir tidak ada di merpati dan harus dibedakan dari PMV-1.
Adeno Virus
Gejala dan penyebabnya - Hanya burung yang sistem kekebalan lemah yang rentan terhadap penyakit ini. Ada dua jenis Adeno Virus yang menjangkiti merpati. Kondisi 1 bila menyerang burung muda dan menyebabkan muntah dan diare, kebanyakan burung akan sembuh. Kondisi 2 menyerang burung tua dan bila virus menyerang hati, burung akan mati dalam waktu 24 jam. Beberapa burung mengeluarkann cairan kuning diare dan muntah-muntah sebelum meninggal. Tetapi yang utama adalah kematian mendadak, terjadi dalam waktu 24 jam dari serangan. Tidak ada burung yang terkena virus ini hidup lebih dari 48 jam. E. coli sering mendampingi kondisi 1 akan terjadi komplikasi dan infeksi, sehingga diare dan muntah-muntah lebih parah dan gejala gangguan pernafasan. Jenis ini Adeno Virus / E. coli kadang berhasil diobati dengan antibiotik. Dengan managemen/pengelolaan kandang yang baik dan lingkungan yang baik dan bersih perawatan burung merpati yang baik sehingga daya tahan burung merpati dapat melawan virus tersebut.
Pencegahan - Adeno virus hampir selalu ada di burung muda, dan akan berkembang ketika sistem kekebalan tubuh lemah. Penting untuk menunggu sampai tanggal 12-bulan untuk semua jenis vaksinasi. Saat ini tidak ada vaksin yang efektif untuk terbukti terhadap Adeno Virus. Ini juga penting untuk menjaga kebersihan di kandang minimal dengan disinfentan dan untuk meningkatkan kesehatan merpati dibantu dengan suplemen vitamin ,dll.
Circo Virus
Gejala dan penyeban – penyakit ini merusak pada sistem kekebalan dan akan mengundang infeksi sekunder, Circo Virus kadang-kadang disebut AIDS merpati. Circo Virus merusak lymphocytes di dalam darah, yang berkaitan erat dengan sistem kekebalan. Dengan rusak lymphocytes, merpati menjadi rentan terhadap infeksi sekunder oleh virus, parasit dan bakteri. Merpati yang terinfeksi virus Circo juga dapat terus memiliki masalah dengan penyakit seperti infeksi pernapasan, Chlamydia, atau mereka tidak dapat membentuk immunities alami. Paling sering, Circo Virus merpati muda. Burung yang terkena Circo Virus ada bercak cairan kekuning kuningan tipis dan kering di sekitar paruh, dan mereka sangat enggan untuk bergerak maupun terbang, tidak memiliki nafsu makan dan kesulitan bernapas. Tetapi sangatlah sulit untuk mendiagnosa Circo Virus dengan melihat langsung di burung yang terjangkit. Tanda-tanda yang dapat diamati biasanya disebabkan oleh berbagai jenis infeksi sekunder.
Pencegahan - perbaiki dan sekaligus menjaga kebersihan kandang dan jangan biarkan burung luar yang belum jelas kesehatannya sembarangan dimasukan kedalam kandang kita. Buat yang berternak segera hapus keturunan yang terkena virus ini, atau segera karantina burung yang terjangkit untuk proses pemulihan dengan memberikan dosis penuh, kasih perhatian lebih terhadap kebersihan dari hari ke hari untuk terhindar dari infeksi sekunder ke burung yang terjangkit dan juga agar lancar proses pemulihan dalam melawan infeksi. Probiotics membantu burung melawan penyakit dengan menjaga usus tetap sehat dari bakteri.
Pigeon Malaria
Penyebabnya – ini penyakit pada merpati yang disebabkan oleh protozoan yang menyerang sel darah merah pada burung. Dijangkitkan oleh lalat merpati sebagai perantara pembawa wabah.
Gejala - Gejala bulu merpati terlihat kusam dan kinerja kemampuan burung merpati berkurang, tidak ada gejala yang mudah terlihat.
Pencegahan – karena pengobatan penyakit ini sangat sulit alangkah baiknya kebersihan kandang dijaga dan dilakukan penyemprotan kandang secara rutin agar jangan banyak serangga di sekitar kandang.
Infeksi pernafasan - Mycoplasmosis & Ornithosis
Penyebab – Penyakit ini masuk ke dalam kategori bakteri.
Coryza sebenarnya istilah deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi pembuangan lendir tebal biasanya berhubungan dengan kedua selesema Mycoplasmosis dan Ornithosis. Bakteri (Chlamydia disebut dalam kasus Ornithosis) bersarang pada saluran pernapasan bagian atas dan dapat sangat sulit untuk sepenuhnya diberantas. Seringkali, unggas yang terinfeksi tidak pernah sepenuhnya pulih. Meskipun gejala eksternal mereka mungkin hilang, tetapi bakteri dapat tetap hidup.
Gejala - Gejala-gejala klasik infeksi saluran pernapasan termasuk lendir di tenggorokan, paruhnya terbuka dan bernapas berat, serak saat bernapas, cairan yang encer dari mata, kadang-kadang dikaitkan dengan pembengkakan di daerah mata. Gejala lain meliputi pilek dari daerah hidung. dan kadang-kadang pembengkakan kantung udara atau pembengkakan tembolok seperti balon.
Pencegahan - aspek yang paling penting dalam pengendalian infeksi pernafasan adalah ventilasi yang cukup, debu dan amonia terjaga di tingkat dan pengendalian kelembaban.
Sour Crop - Candida, Thrush
Menyebabkan - Ini sangat umum adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dari sistem pencernaan. Hal ini sering dikaitkan dengan penggunaan antibiotik yang berlebihan.
Gejala - burung terinfeksi menjadi lesu, tidak akan makan, kehilangan berat, tembolok diisi air dan sering muntah. Muntah ini sering sangatlah berbau busuk. Terkadang, dalam beberapa kasus seriawan akan menunjukkan bintik-bintik kecil keputih-putihan di tenggorokan, ini yang akan membingungkan antara penyakit ini dengan Canker -Trichomoniasis Canker.
Pencegahan - Hindari jumlah merpati yang terlalu padat atau penuh dalam sebuah kandang, menjaga kebersihan kandang, dan yang paling penting, jangan mengobati tanpa pandang bulu, gunakan pengobatan yang tepat agar tetap terjaga sistem kekebalan tubuh merpati secara alami.
Worm Deaseses - penyakit cacingan
Penyebab – penyakit cacing yang paling umum ditemukan pada merpati.
Gejala - Gejala sangat bervariasi dan merpati yang cacingan dapat tetap hidup dan tidak menunjukan efek buruk. Cacingan berat umumnya menyebabkan kehilangan berat badan dan beberapa ada yang diare, dapat juga menyebabkan masalah pernapasan. Cara terbaik untuk menentukan apakah ada masalah cacing adalah memeriksa kotoran merpati.
Pencegahan – Kandang yang bersih sangat bermanfaat untuk menjaga cacing, tetapi umumnya merpati sering makan pasir, kotoran, dll yang menyebabkan merpati menelan telur. Karena itu, dianjurkan untuk mengembangkan program pencegahan cacingan dimana seluruh merpati di kandang setidaknya minimal 2 kali dalam setahun diberikan obat cacing.
Eksternal Parasites
Parasit eksternal yang paling umum mengganggu burung adalah kutu bulu, tungau merah/kutu yang menghisap darah, lalat merpati, dan nyamuk. Karena parasit seperti ini ada di hampir iklim apapun, mereka harus diperhitungkan ketika merencanakan strategi kandang. Kutu bulu mengunyah/merusak bulu sehingga akan mengganggu burung untuk dapat terbang dengan maksimal, ini sangat mempengaruhi kinerja merpati itu. Tungau merah/kutu penghisap darah akan menghisap darah merpati ini bukan saja sangat mengganggu tetapi dapat membantu menyebarkan berbagai macam penyakit. Lalat merpati mungkin parasit paling berbahaya yang dapat menyerang burung kita. Ia hidup di sebagian besar kehidupan merpati kita, mereka dapat menjadi penyebab utama malaria merpati. Nyamuk harus dianggap parasit terburuk berikutnya, hanya karena mereka ditemukan di hampir semua iklim. Mereka adalah pembawa wabah cacar merpati/patek. Ini adalah tindakan pencegahan banyak yang bisa kita ambil mengkontrol parasit eksternal. Dalam kasus kutu, lalat merpati, dan bahkan tungau, ini sebagian besar cara mengendalikan jumlah mereka dengan mengkarantina setiap burung baru, dan mencelupkan atau memandikan burung kami dengan dengan shampoo khusus. Dengan menjaga kandang kita bersih sehingga dapat menghilangkan banyak tempat tungau dan lalat untuk menyembunyikan telur mereka.
Diare
Kadang-kadang merpati diare setelah perawatan obat atau karena stres yang tinggi, sehingga kita bertanya tanya bagaimana mereka dapat sakit setelah kita baru saja merawat mereka, seringkali burung tidak benar benar sakit, tetapi karena ketidakseimbangan kimia yang terjadi karena hilangnya bakteri lactobacillus atau bakteri yang bersahabat membantu pencernaan di usus merpati kita dalam proses pencernaan.
Dengan menggunakan obat anti jamur bersama dengan obat diare maka Anda akan mengurangi stres secara dramatis dan bakteri baik akan tetap terjaga di usus merpati yang akan menjaga mikroflora dengan sempurna dan proses pencernaan akan berfungsi normal alami.